Pentingnya Susu Untuk Menu Sehat
Anak. Kita sering mendengar tentang
perkembangan anak. Sebenarnya, apa pertumbuhan dan perkembangan anak itu? Dan
susu masih menjadi pilihan bagi beberapa ibu rumah tangga untuk memenuhi
kebutuhan gizi anak-anak. Sayangnya masih ada sejumlah masalah dan mitos
terkait susu, terutama terkait dengan kebutuhan akan perkembangan anak, uang
perlu diklarifikasi.

Kampanye Kehidupan Seribu Hari
sangat didorong karena merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangan anak sejak di rahim, terutama dalam hal nutrisi
pengelolaan sebagai Menu Sehat Anak.
Untuk setiap tahap pertumbuhan dan
perkembangan, dibutuhkan kalori yang cukup. Karena itu, untuk memenuhi
kebutuhan kalori tertentu, orang tua mungkin tidak sembarangan menyediakan
makanan untuk bayi.
Pada prinsipnya, lanjutnya, makanan
yang disediakan harus mampu memenuhi kebutuhan gizi yang dibutuhkan. Misalnya,
untuk usia 0-6 bulan, hanya kebutuhan gizi yang bisa diperoleh dari ASI,
kecuali ibu tidak mengizinkan menyusui.
Setelah keluar dari ASI, katanya,
memberi ASI sebagai makanan tambahan dapat diberikan. Karena susu mengandung
komponen nutrisi yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi anak karena
mengandung berbagai nutrisi penting. Susu, tidak hanya untuk pertumbuhan,
tetapi juga mengandung banyak zat gizi mikro yang penting untuk meningkatkan
sistem kekebalan anak. Susu sangat kaya akan kalsium, magnesium, selenium,
riboflavin (vitamin B2), Vitamin B12 dan asam pantotenat (vitamin B5).
Terkait pemberian susu untuk
perkembangan anak, ia menjelaskan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan orang
tua. Jenis susu pertama dan berapa ukurannya. Setiap anak memiliki kebutuhan
nutrisi yang berbeda.
Panduan dari AS Departemen Pertanian
2010 tentang dosis susu untuk anak di bawah usia 2 - 3 tahun, 2 gelas per hari,
usia 4-8 tahun, cukup 2,5 gelas dan anak di atas 9 tahun dapat hingga 3 gelas
sehari.
Apa
Alasan Susu Menjadi Menu Sehat Anak?
Banyak penelitian tentang manfaat
susu untuk orang dewasa dan anak-anak. Berdasarkan 324 penelitian sebelumnya,
susu dapat mengurangi risiko jantung dan stroke hingga 20 persen. Ini karena
kalori dalam susu adalah kalori yang sehat, terutama susu rendah lemak.
Penelitian lain menunjukkan bahwa susu lebih baik daripada minuman olahraga
atau cairan elektrolit untuk mengembalikan kekuatan otot pada atlet.
Namun, susu sebenarnya bukan solusi
yang benar-benar cocok untuk mengatasi semua masalah anak-anak yang kesulitan
makan. Karena anak yang mengalami kesulitan makan dapat timbul dari berbagai
konsekuensi. Manfaat susu untuk anak-anak yang mengalami kesulitan makan membantu
meningkatkan pertumbuhan fisik dan otak mereka ketika anak-anak mendapatkan
nutrisi yang tidak cukup dari makanan yang mereka konsumsi.
Meminum susu saja tidak cukup untuk
membantu mereka tumbuh. Asupan makanan lain juga diperlukan untuk membantu.
Obati dulu apa yang menyebabkan mereka kesulitan makan. Bisa jadi karena anak
tersebut mengalami penyakit yang menyebabkan mereka tidak berhasrat untuk
makan. Karena itu Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda.
Bisa juga karena anak tidak suka
hidangan yang biasanya dia konsumsi. Seringkali mereka cepat bosan dengan
makanan tertentu. Karena itu, beri anak Anda makanan yang berbeda setiap hari
agar tidak cepat bosan. Masak makanan dengan bentuk yang unik sehingga anak
Anda tertarik untuk memakannya.